ceritakanlah semua pedihnya tawa dan canda padaku, nona
tak usah kau tutupi tangismu saat ku terima kau menjadi diriku
aku hanyalah cermin yang kau sandarkan didepan kepercayaan yang kokoh
tak usah malu, kau hanya diriku
matamu telah menceritakan terlebih dahulu, air matamu asat kan?
kau cukup diam dan mendengarkan apa yang telah terucapkan
tawa dan bahagiamu hanyalah selingan dari tangisan yang tak pernah bosan
mengguyur sepanjang jalan, risaulah saat kau tak bisa berhenti tertawa
nona, kau sempurna bagi dirimu
bagi yang ingin tau kejantananmu, rintik airmata dipadang getir
kau nona, nona yang indah terlukis dari ukiran telapmu
tak usah kau tutupi tangismu saat ku terima kau menjadi diriku
aku hanyalah cermin yang kau sandarkan didepan kepercayaan yang kokoh
tak usah malu, kau hanya diriku
matamu telah menceritakan terlebih dahulu, air matamu asat kan?
kau cukup diam dan mendengarkan apa yang telah terucapkan
tawa dan bahagiamu hanyalah selingan dari tangisan yang tak pernah bosan
mengguyur sepanjang jalan, risaulah saat kau tak bisa berhenti tertawa
nona, kau sempurna bagi dirimu
bagi yang ingin tau kejantananmu, rintik airmata dipadang getir
kau nona, nona yang indah terlukis dari ukiran telapmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar