Senin, 30 April 2012

diufuk penderitaan

rumah ku tak kunjung bersih
daun berserakan dipelupuk penglihatan
pekarangan yang kosong, telah ditinggal sang pohon
dari mana ini berasal? pertanyaan yang menggumam

meski tiada hati yang bermimpi
para tamu pembawa buah tangan bernyanyi
lagu sendu pembawa mimpi
menaburkan dedaunan didalam

sang ayah terpedaya, ibu menangis disampingnya
jamuan dari tetangga meski buah tersimpan dibelakang
harta tinggal yang tertera
semua dibungkus untuknya

ku hanya bisa melihat sambil menyapu
harapan yang berguguran, ibu ku peluk
dengan tangisan tanpa ayah yang telah
hilang bersama penghianatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar