Rabu, 03 April 2013

lupa diri?

seakan jemu melihatmu, tak kunjung tiba hening yang kau lupa
kemanapun membayangimu, aku tak sabar lagi
entah siapa yang akan menahanmu
semuanya kau bawa, disetiap lantai kau simpan
simpanan yang mungkin tak kau lihat lagi.
sesak sudah dada ini, terhimpit inginmu yang megah,
lalu kapan kau ingin sejenak menutup mata?
tak ingat apa yang ku bisikan, kau yang menjerit ditengah tawa.
menangis diantara gempita, sabtu ini kau semakin bergelora.
entah inginmu apa, tak ada tempatlahi untuk dukamu.
semuanya kau rampas, kau tidak sendiri.

Sabtu, 30 Maret 2013

sebentang keinginan

haruskah bibir ini terbentang?
berlabuh diketinggian gelombang
terhempas kepesisir ketegaran
kembali mngikatkan eratnya kesungguhan
mendayung sempat mengirim kembali
keringat bercampur buih
menantang karang yang telah ku tinggalkan
indah gugusannya, seraya mengucakan salam
sebenarnya tak kuasa mengibarkan perpisahan
namun lautan ini, harus ku taklukan
untuk membayar harapan dia yang melahirkan.,

Jumat, 29 Maret 2013

dari sini

mari kita sudahi, 
tersenyum hanyalah kata 
yang indah dan baik jika terlihat. 
hakikat mu adalah bahagia. 
genggamlah harapan
bersama menantang diri, 
kemenangan membawa kita kepelaminan, 
nanti, 
saat kau inginkan keabadian kita.

hati

bukan aku, 
tapi dia, 
dia yang kau sakiti. 
ia yang tak pernah kau temui 
atau kau sapa dengan bukti dari janjimu 
dulu. 
kini dia terluka.

Jumat, 22 Maret 2013

pengembara hina

kacau 
mentari tak pernah mengerti
hanngat hanya sesaat
pergi lah kau sesat
menikamku disaat terperangah
diujung senja yang kau hina
kotak ini yang ku diami
ku erami hari 
esok harap pasti menetaskan senyuman
itulah harta yang tersisa
dari
sang pengembara hina